Langsung ke konten utama

Jadi Mandor Lagi

Hari sabtu & minggu nanti di sekolah bakal ada festival sekolah. Kegiatan ini rutin diadakan tiap tahun. Kegiatan nya beragam, mulai dari pameran di tiap2 lab, lomba karaoke, band, dan lomba2 lain nya.......ada juga yg jualan wah...pokoknya pesta besar2an deh (duit nya juga gede...belum tau budget tahun ini berapa....ntar cari2 berita dulu he..he...).

Lab t4 saya "nongkrong" juga rencana nya bikin pertunjukan kecil2an buat pengunjung. Teman2 sekelas, sebagian ada yg bikin "pop corn" , trus ada juga yg mau bikin "rumah hantu" . Nah sebagian lagi ada yg bakal tampil di pentas drama. berhubung kekurangan anggota, saya dipaksa ikut di situ. Sebenarnya saya alergi abizzz dengan yg namanya "tampil di panggung". Tapi gara2 kata2 "ini kan tahun terakhir kita di sekolah......ayo dong !!!" ya...terpaksa deh....dengan syarat "peran yg paling gampang, cepat & gak ngomong" wekekek (asli katro nih)

Sebenarnya tugas utama saya di festival kali ini...jadi "mandor kare". Gak bisa bikin kare...tapi jadi mandor....nah lo? Tenang..tenang hadirin......anak buah nya jago bikin kare kok....wekekek. Ini bakal jadi yg ke 3 kali jadi "mandor kare". Sebenarnya mandor itu gak ada gunanya sih....sekedar jadi penerus info dari panitia inti ke unit pelaksana, merangkap penanggung jawab, merangkap bantu2 iris bawang, potong daging ayam, masak nasi & angkat ini angkat itu wekekek.

Komentar

Anonim mengatakan…
tugasnya termasuk nycipin kare juga gak?
itu perlu loh.... tugas mandor paling penting adalah memastikan karenya nikmat :D
Cempluk Story mengatakan…
wah enak sekale jadi ikut di pementasan..kare ?? hmm..seneng nya jadi mandor..hehehe
Eucalyptus mengatakan…
Oalah, ni mandor merangkap kuli merangkap koki yeee... he he he....
icHaaWe mengatakan…
ada2 aja istilahnya mandor ... duh kare jepang enak tuh... rasanya khas banget
sachroel mengatakan…
kayaknya lebih pantas dibilang pembantu daripada mandor kali ye wekekek
Sinopi mengatakan…
Gambarnya Oy! Mana gambarnya...?!
itu yg penting tauuu...!
saya mo liat gambar Mandor Kare!!!

peranan yg paling gampang n ga ngomong :
JADI POHON!
Sinopi mengatakan…
Gambarnya Oy! Mana gambarnya...?!
itu yg penting tauuu...!
saya mo liat gambar Mandor Kare!!!

peranan yg paling gampang n ga ngomong :
JADI POHON!
Sinopi mengatakan…
Gambarnya Oy! Mana gambarnya...?!
itu yg penting tauuu...!
saya mo liat gambar Mandor Kare!!!

peranan yg paling gampang n ga ngomong :
JADI POHON!
sachroel mengatakan…
wah ini juga lupa mbak....ntar deh lain kali lengkap dengan gambar wekekekek

nggak jadi pohon sih, jalan doang bentar hi...hi....

Postingan populer dari blog ini

wa ja`alna minal ma`i kulla syai`in hayyin

Dan Kami ciptakan dari air segala sesuatu yang hidup." (Q.S. Al-Anbiya:30) Dalam kitab-kitab tafsir klasik, ayat tadi diartikan bahwa tanpa air semua akan mati kehausan. Tetapi di Jepang, Dr. Masaru Emoto dari Universitas Yokohama dengan tekun melakukan penelitian tentang perilaku air. Air murni dari mata air di Pulau Honshu didoakan secara agama Shinto, lalu didinginkan sampai -5oC di laboratorium, lantas difoto dengan mikroskop elektron dengan kamera kecepatan tinggi. Ternyata molekul air membentuk kristal segi enam yang indah. Percobaan diulangi dengan membacakan kata, "Arigato (terima kasih dalam bahasa Jepang)" di depan botol air tadi. Kristal kembali membentuk sangat indah. Lalu dicoba dengan menghadapkan tulisan huruf Jepang, "Arigato". Kristal membentuk dengan keindahan yang sama. Selanjutnya ditunjukkan kata "setan", kristal berbentuk buruk. Diputarkan musik Symphony Mozart, kristal muncul berbentuk bunga. Ketika musik heavy metal diperdengar...

Apel Aomori

Sabtu minggu kemarin, di ajak pak guru bantu2 panen di kebun milik-nya & milik kakak-nya di salah satu daerah di Aomori prefecture (provinsi). Aomori pref. ini merupakan penghasil apel terbesar di Jepang. Sebenarnya Hachinohe (t4 saya skarang) juga bagian dari provinsi ini, tapi jarang ada kebun apel nya. Yang rame itu....di daerah sebelah barat misalnya hirosaki, hirakawa, goshogawara dll. Luas nya minta ampuuuun wekekekek. Kata pak guru, metik apel itu harus hati2, perlakukan seperti telur wekekek......aya' aya' wae. Ya saya sih ikut perintah, diusahakan hati2 seperti megang granat (lebih ngeri dari telur) huahahaha. Panen nya rame2 dengan keluarga besar nya beliau. Lihat dari umur.....banyak yg udah tua, tapi masih kuat kerja. Apa gara2 tiap hari makan apel ya? wekekek. Di perjalanan pulang, ngambil rute lewat gunung sambil menikmati pemandangan musim gugur. Kombinasi kuning & merah daun + langit yg biru.....cuakeppp bennerrr.

Kok disebut "lampu merah" ?

Lampu lalu lintas di perempatan jalan, sering kita sebut "lampu merah". Padahal kan, ada kuning dan hijau nya juga. nggak adil dong he..he..he.. bisa aja kan "lampu kuning" atau "lampu hijau". Kok orang2 nyebut-nya "lampu merah" ? Kira2 kenapa ya? Kalo menurut saya, itu karna "lampu merah" lebih berkesan daripada "lampu hijau" atau "lampu kuning". Maksud saya begini sodara2.... Kalo kita lagi naik motor atau mobil, pas ketemu "lampu merah, kita harus berhenti (kadang2 yg belok kiri gak termasuk)". Walaupun lagi buru2...tetap harus berhenti (khusus yang patuh hi..hi..). Ini yang membuat "lampu merah" itu berkesan bagi orang2 terutama pengguna jalan. Untuk lampu hijau atau kuning kita kan gak perlu berhenti, berarti hampir sama dengan kondisi "gak ada". Ini yg membuat lampu warna hijau dan kuning menjadi tidak/kurang berkesan. Nah bagaimana menurut anda? Ada pendapat lain?