Langsung ke konten utama

Sandal Perjuangan

Ini foto sandal tua-ku. Kuberi nama "sandal perjuangan" ha...ha... kok bisa? Sandal ini saya beli tahun 2003 di bandung, di warung depan rumah saudara, tempat saya tinggal dulu saat kuliah di sana. (kalimat aneh...yg penting nyambung). waktu itu harganya 15.000 rupiah, merek angin ribut he...he...

Sebenarnya pengen sih punya sendal bagus & bermerek, tapi berhubung "sikondom=situasi kondisi dompet" yg lagi kritis, dan emang lagi butuh...maka kupilih yg ini.

Kelebihan sendal ini adalah, "bisa khusyuk waktu solat di masjid" ha..ha... soalnya gak ada yg tega "meminjam permanen".

Sekarang bentuk-nya sudah berubah, menyesuaikan dengan bentuk kaki-ku, tali nya udah putus, tapak-nya sudah terbelah, tapi.....tapi...hebat,nya sendal ini "masih bisa dipake" ha..ha..

Pelit lu ah !!!......eh tunggu dulu, bukan pelit, jelek2 gitu, sendal ini teman setia gw kalo jalan. Walaupun sekarang tinggal sebuah alat transportasi dari kamar ke kamar mandi. Dulu pernah melanglang buana, bandung, jogja, semarang, jakarta, gorontalo, sampe di sini di hachinohe hu...hu... alasan.

Kayak-nya sebentar lagi "sandal perjuangan ini" harus dipensiunkan....

NB : beginilah....kalo gak ada bahan untuk di tulis, tema-nya "ngaco" melulu...

Komentar

Anonim mengatakan…
dulu pernah juga punya sandal yg 'melanglang buana', ya tapi "dipinjam permanen". padahal modelnya biasa aja, ga mahal lagi, kalau dipikir di tempat wkt itu dicuri semua orang mampu punya sendal begitu.. eh ternyata hilang juga.. mungkin dia salah make kali ya.. punya sendal yg mirip yg ada di rumah, terus ngeliat sendal mirip.. jadi dibawa pulang deh hehehee...
Anonim mengatakan…
eh mksdnya bukan dicuri.. tempat hilangnya hehe
Anonim mengatakan…
tul..tul..."tempat hilang"-nya deng. hi..hi...
T A T A R I mengatakan…
iih..sendalnya..
gak mau pinjem ah
sachroel mengatakan…
ha..ha... iya, saya juga gak tega dan gak rela meminjamkan nya ke mbak tatari hi...hi...
# sunuhadi # mengatakan…
astagaa...masih idup tuh sandal. ckck ck... sendal yg kubawa dulu udah nyaris rata dg jalan. sekarng udah diuraikan di salah satu pojokan di jp kli...


kangen ma shagela ruulll
sachroel mengatakan…
ha....ha.. sun, sandal 15 ribu bisa tahan bertahun2 nih...keren kan? ha..ha..

Postingan populer dari blog ini

wa ja`alna minal ma`i kulla syai`in hayyin

Dan Kami ciptakan dari air segala sesuatu yang hidup." (Q.S. Al-Anbiya:30) Dalam kitab-kitab tafsir klasik, ayat tadi diartikan bahwa tanpa air semua akan mati kehausan. Tetapi di Jepang, Dr. Masaru Emoto dari Universitas Yokohama dengan tekun melakukan penelitian tentang perilaku air. Air murni dari mata air di Pulau Honshu didoakan secara agama Shinto, lalu didinginkan sampai -5oC di laboratorium, lantas difoto dengan mikroskop elektron dengan kamera kecepatan tinggi. Ternyata molekul air membentuk kristal segi enam yang indah. Percobaan diulangi dengan membacakan kata, "Arigato (terima kasih dalam bahasa Jepang)" di depan botol air tadi. Kristal kembali membentuk sangat indah. Lalu dicoba dengan menghadapkan tulisan huruf Jepang, "Arigato". Kristal membentuk dengan keindahan yang sama. Selanjutnya ditunjukkan kata "setan", kristal berbentuk buruk. Diputarkan musik Symphony Mozart, kristal muncul berbentuk bunga. Ketika musik heavy metal diperdengar...

Apel Aomori

Sabtu minggu kemarin, di ajak pak guru bantu2 panen di kebun milik-nya & milik kakak-nya di salah satu daerah di Aomori prefecture (provinsi). Aomori pref. ini merupakan penghasil apel terbesar di Jepang. Sebenarnya Hachinohe (t4 saya skarang) juga bagian dari provinsi ini, tapi jarang ada kebun apel nya. Yang rame itu....di daerah sebelah barat misalnya hirosaki, hirakawa, goshogawara dll. Luas nya minta ampuuuun wekekekek. Kata pak guru, metik apel itu harus hati2, perlakukan seperti telur wekekek......aya' aya' wae. Ya saya sih ikut perintah, diusahakan hati2 seperti megang granat (lebih ngeri dari telur) huahahaha. Panen nya rame2 dengan keluarga besar nya beliau. Lihat dari umur.....banyak yg udah tua, tapi masih kuat kerja. Apa gara2 tiap hari makan apel ya? wekekek. Di perjalanan pulang, ngambil rute lewat gunung sambil menikmati pemandangan musim gugur. Kombinasi kuning & merah daun + langit yg biru.....cuakeppp bennerrr.

Kok disebut "lampu merah" ?

Lampu lalu lintas di perempatan jalan, sering kita sebut "lampu merah". Padahal kan, ada kuning dan hijau nya juga. nggak adil dong he..he..he.. bisa aja kan "lampu kuning" atau "lampu hijau". Kok orang2 nyebut-nya "lampu merah" ? Kira2 kenapa ya? Kalo menurut saya, itu karna "lampu merah" lebih berkesan daripada "lampu hijau" atau "lampu kuning". Maksud saya begini sodara2.... Kalo kita lagi naik motor atau mobil, pas ketemu "lampu merah, kita harus berhenti (kadang2 yg belok kiri gak termasuk)". Walaupun lagi buru2...tetap harus berhenti (khusus yang patuh hi..hi..). Ini yang membuat "lampu merah" itu berkesan bagi orang2 terutama pengguna jalan. Untuk lampu hijau atau kuning kita kan gak perlu berhenti, berarti hampir sama dengan kondisi "gak ada". Ini yg membuat lampu warna hijau dan kuning menjadi tidak/kurang berkesan. Nah bagaimana menurut anda? Ada pendapat lain?