Langsung ke konten utama

Libur Musim Semi Episode-4


Perjalanan dari Osaka-Tokyo alhamdulillah berjalan dgn lancar, bahkan bisa sampe lebih cepat dari perkiraan. sekitar 10 jam-an.

Sampe di Tokyo, ketemu sama anak2 baru D-3 Monbusho2006. Anak2 nya rame plus kompak nih. Jadi bantu2 si dedy ngantar ke sekolah, belanja dll. Asik juga euy. Tahun ini kebetulan punya kesempatan nyambut kohaibaru. Tahun kemarin sebenarnya pengen sih, tapi nggak sempat gara2 udah harus cabut ke hachinohe. Nah tahun ini cita2 nya tercapai deng hehehe.

Tokyo asik juga eh, banyak teman-nya dari Indonesia, jadi bisa rame2 gitu jalan2nya. Kalo di Hachinohe mah...kesepian (kok jadi mengeluh sih)

Tadi ke akihabara lagi sama2 anak2 baru, sampe kaki pegel capek hahaha, keenakan lihat2 barang sih, tapi nggak beli (nggak ada fulus). Tapi lumayan lah bisa jalan rame2 gitu.

Mungkin Lusa saya balik lagi ke Hachinohe, mmm liburan panjang nya berakhir juga ya. Tapi senang skali bisa jalan2 kali ini.

Komentar

Anonim mengatakan…
your picture it's so... ehm... WOW! Kayaknya nt pe taman ada yg cakep2 euy! Kenalin donk! Huehuehue... Gak, just kidding!

Btw, nt pe rambut so gondrong sup!
sachroel mengatakan…
Nt pilih yg mana yg nt suka kenalan akang, nanti ana cari tau depe email, ok!!

he...he.. tapi ana so potong rambut, soal-nya so caparuni skali.
Anonim mengatakan…
eh, kayaknya yg di foto anak2 baru samua, ya? Duh... nda jadi kalo gitu! Ane nda' berminat brondong! Hehehe...

Postingan populer dari blog ini

wa ja`alna minal ma`i kulla syai`in hayyin

Dan Kami ciptakan dari air segala sesuatu yang hidup." (Q.S. Al-Anbiya:30) Dalam kitab-kitab tafsir klasik, ayat tadi diartikan bahwa tanpa air semua akan mati kehausan. Tetapi di Jepang, Dr. Masaru Emoto dari Universitas Yokohama dengan tekun melakukan penelitian tentang perilaku air. Air murni dari mata air di Pulau Honshu didoakan secara agama Shinto, lalu didinginkan sampai -5oC di laboratorium, lantas difoto dengan mikroskop elektron dengan kamera kecepatan tinggi. Ternyata molekul air membentuk kristal segi enam yang indah. Percobaan diulangi dengan membacakan kata, "Arigato (terima kasih dalam bahasa Jepang)" di depan botol air tadi. Kristal kembali membentuk sangat indah. Lalu dicoba dengan menghadapkan tulisan huruf Jepang, "Arigato". Kristal membentuk dengan keindahan yang sama. Selanjutnya ditunjukkan kata "setan", kristal berbentuk buruk. Diputarkan musik Symphony Mozart, kristal muncul berbentuk bunga. Ketika musik heavy metal diperdengar...

Apel Aomori

Sabtu minggu kemarin, di ajak pak guru bantu2 panen di kebun milik-nya & milik kakak-nya di salah satu daerah di Aomori prefecture (provinsi). Aomori pref. ini merupakan penghasil apel terbesar di Jepang. Sebenarnya Hachinohe (t4 saya skarang) juga bagian dari provinsi ini, tapi jarang ada kebun apel nya. Yang rame itu....di daerah sebelah barat misalnya hirosaki, hirakawa, goshogawara dll. Luas nya minta ampuuuun wekekekek. Kata pak guru, metik apel itu harus hati2, perlakukan seperti telur wekekek......aya' aya' wae. Ya saya sih ikut perintah, diusahakan hati2 seperti megang granat (lebih ngeri dari telur) huahahaha. Panen nya rame2 dengan keluarga besar nya beliau. Lihat dari umur.....banyak yg udah tua, tapi masih kuat kerja. Apa gara2 tiap hari makan apel ya? wekekek. Di perjalanan pulang, ngambil rute lewat gunung sambil menikmati pemandangan musim gugur. Kombinasi kuning & merah daun + langit yg biru.....cuakeppp bennerrr.

Kok disebut "lampu merah" ?

Lampu lalu lintas di perempatan jalan, sering kita sebut "lampu merah". Padahal kan, ada kuning dan hijau nya juga. nggak adil dong he..he..he.. bisa aja kan "lampu kuning" atau "lampu hijau". Kok orang2 nyebut-nya "lampu merah" ? Kira2 kenapa ya? Kalo menurut saya, itu karna "lampu merah" lebih berkesan daripada "lampu hijau" atau "lampu kuning". Maksud saya begini sodara2.... Kalo kita lagi naik motor atau mobil, pas ketemu "lampu merah, kita harus berhenti (kadang2 yg belok kiri gak termasuk)". Walaupun lagi buru2...tetap harus berhenti (khusus yang patuh hi..hi..). Ini yang membuat "lampu merah" itu berkesan bagi orang2 terutama pengguna jalan. Untuk lampu hijau atau kuning kita kan gak perlu berhenti, berarti hampir sama dengan kondisi "gak ada". Ini yg membuat lampu warna hijau dan kuning menjadi tidak/kurang berkesan. Nah bagaimana menurut anda? Ada pendapat lain?