Langsung ke konten utama

Hari Raya & Banjir

Beberapa hari yg lalu pas hari raya, saya nelpon ke rumah, sekedar mo ngucapin met hari raya + sedikit merasakan suasana hari raya di rumah lewat suara telepon. he..he..

Perlahan lahan tema pembicaraan pindah ke masalah "banjir" wekekekek. Soalnya kebetulan di gorontalo lagi banjir. Daerah sekitar rumah saya gak kena sih, tapi t4 lain, termasuk kota nya lumayan parah (dari berita & sumber2 lain). Agak ironis memang, saat hari raya, orang pada sibuk ngurusin rumah yg kena banjir.

Setelah itu, nyoba nelpon kawan lama. "selamat idul adha, minal aidin wal faidzin, Di t4-mu kena banjir nggak?" wehehehe.....kalimat nya udah jadi satu set tuh. Dan lanjut-lah cerita ttg banjir.

Baca2 berita hari itu di koran2 online, negeri tercinta kita ini emang lagi musim banjir. Tentu kita nggak bisa menyalahkan "sang musim", kita aja yg kurang siap menyambut musim itu.

Apa negeri kita ini kekurangan ahli2 lingkungan?. Tentu tidak, sebenarnya kita punya banyak. Lha..terus kenapa ? Alasan yg paling masuk akal adalah "wewenang para ahli itu hanya sebatas pembuat alternatif kebijakan, tapi penentu kebijakan itu adalah pemerintah".

Jadi yg salah pemerintah dong? Ya gak sepenuh-nya. Kita juga kan ikut andil bikin banjir.....buang sampah sembarangan dll he...he....hayo ngaku?Sebenarnya ngomong2 kayak gini juga gak bisa bikin banjir surut he...he...

Buat yg kena musibah banjir, semoga diberikan ketabahan oleh-Nya. Buat pemerintah: "ditunggu lho langkah kongkrit-nya". Kalo kita2 ini, minimal buang sampah pada tempatnya, bersihin selokan dll + sebisa mungkin mendukung pemerintah dalam upaya pencegahan banjir.

Komentar

Me mengatakan…
Met Idul Adha juga ya! Semoga banjirnya cepat berakhir !
Unbryan mengatakan…
banjir emang dah jadi langganan banget..., paling2 pemerintah cuma ngasih sepatu bot gratis... ;) hihihi....
semoga korban banjir tetep pada tabah...
Anonim mengatakan…
Jadi inget cerita bapakku tentang Madiun di era 70-an sampai awal 80-an. Sering banget banjir. Tapi semenjak dilebarkannya sungai Madiun yang bermuara di Bengawan Solo, maka banjir itu nggak lagi datang. Sekarang, sebesar apapun hujan di wilayah ini, cuma sungainya yang lebarnya 58 meter saja yang penuh. :D

Btw, proyek pengerukan dan penanggulan sungai madiun ini diprakarsai oleh manusia2 Madiun sendiri, bukan oleh pemerintah waktu itu. Juga termasuk pendanaannya. Yang aku tau, masyarakat disini akan melakukan apa saja asal mereka tidak terkena dampak dari suatu hal. Bahkan pernah loh, di wilayahku ada jalan yang berlubang, berkali-kali ada kecelakaan, akhirnya diaspal sendiri sama masyarakat, tanpa nungguin pemerintah daerah.

Makanya, jadi walikota disini enak. Asal tau kemauan rakyat, mau meng-iya-kan, nggak usah keluar duit dah jadi...

Jadi sebenarnya, jika masyarakatnya sadar semua untuk dirinya sendiri, tugas pemerintah akan menjadi mudah. Pengelolaan sampah misalnya...

Hihihihi...sorry kepanjangan...
sachroel mengatakan…
wah...asik dong..masyarakatnya lebih pandai dari pemerintah he..he..

Ini mungkin bisa dicontoh sama daerah2 lain.
inda_ardani mengatakan…
untungnya di jogja ga ada banjir ... hehe pernah sih banjir di jalan colombo tapi cuma bentar dan waktu itu pas lagi ngga kluar rumah jadi ngga ngefek, moga2 jogja tetep aman dari banjir :) baca kompas beberapa hari yang lalu, rakyat jkt lagi nagih janji gubernur baru buat ngurusin banjir.
icHaaWe mengatakan…
biar banjir yg penting nyateeeee....asik2 ajah...ketupaan...pasti lupa sama banjirnya
sachroel mengatakan…
he..he.. jadi penghibur saat banjir
`.¨☆¨geLLy¨☆¨.´ mengatakan…
sahrUL km kebanjiran ya...^^yg bnr....aku mau duNK.....banjir uang kaN...^^::^^hee


yup top top markotop posting km..bikin aku deg deg deg supaya hati2 buang sampah heeee
Eucalyptus mengatakan…
Nah, sekarang baru muncul post commentnya; Iya neh kan udah ada warning dari BMG klo di Jkt bakal banjir lagi sekarang2.. hu hu, mudah2an rumahku gak kebanjiran deh, kemaren2 sih Alhamdulillah gak kena banjir
Anonim mengatakan…
Masa buang sampahnya di Hachinohe tapi banjirnya di Gorontalo.... ayo ngaku....!
sachroel mengatakan…
to gely:
Kalo banjir uang...saya juga mau weheheh

to eucalyptus;
Mudah2an tahun ini gak parah2 banget.

to fiz:
wehehehe....dikit2 buang sampah kadang sembarangan. tapi udah lumayan dibanding dulu.
Sinopi mengatakan…
emang suka gitu sih... org sk lupa bhw ikut andil terjadinya banjir krn buang sampah sembarangan

Postingan populer dari blog ini

wa ja`alna minal ma`i kulla syai`in hayyin

Dan Kami ciptakan dari air segala sesuatu yang hidup." (Q.S. Al-Anbiya:30) Dalam kitab-kitab tafsir klasik, ayat tadi diartikan bahwa tanpa air semua akan mati kehausan. Tetapi di Jepang, Dr. Masaru Emoto dari Universitas Yokohama dengan tekun melakukan penelitian tentang perilaku air. Air murni dari mata air di Pulau Honshu didoakan secara agama Shinto, lalu didinginkan sampai -5oC di laboratorium, lantas difoto dengan mikroskop elektron dengan kamera kecepatan tinggi. Ternyata molekul air membentuk kristal segi enam yang indah. Percobaan diulangi dengan membacakan kata, "Arigato (terima kasih dalam bahasa Jepang)" di depan botol air tadi. Kristal kembali membentuk sangat indah. Lalu dicoba dengan menghadapkan tulisan huruf Jepang, "Arigato". Kristal membentuk dengan keindahan yang sama. Selanjutnya ditunjukkan kata "setan", kristal berbentuk buruk. Diputarkan musik Symphony Mozart, kristal muncul berbentuk bunga. Ketika musik heavy metal diperdengar

Bola kok Hitam Putih ya?

Pasti semua udah pada tau, gambar bola di samping ini adalah bola yg dipake di pertandingan sepak bola. Lho.....? kok bisa tau? padahal sama bulat nya dengan bola voli, basket dll. Ya iyalah.....hitam putih gitu. Konon sebelum tahun 60'an, bola ini umumnya berwarna coklat dan tidak bercorak. Sejak tahun 60'an, warna hitam putih dengan corak seperti gambar di atas mulai digunakan di eropa. Di FIFA World Cup tahun 1970 (meksiko), corak ini mulai digunakan. Penggunaan nya pun makin meluas dan akhirnya mendunia seperti sekarang. Kok warna nya hitam putih ya? Jaman itu, televisi umumnya masih yang "hitam putih", kalo warna bola nya putih semua, atau coklat semua, katanya "susah dilihat" or "kurang jelas". Untuk mengatasi hal ini akhir nya kombinasi hitam putih lah yg dipakai. (Begitu kata orang) NB : era 60-70 an berarti jaman nya "Pele". Kalo lihat cuplikan goal2 nya Pele di youtube, kadang bola nya putih polos, yg coklat juga ada. Tentu, yg

Blogstuff