Langsung ke konten utama

Pengalaman Study Tour

Study Tour selama 4 hari di Tokyo, lumayan melelahkan, tapi asik banget, bisa lihat pabrik2 besar, tempat penelitian, dll.

Berangkat dari Hachinohe bareng teman sekelas 40 orang + 3 orang guru pendamping menuju tokyo dengan Shinkansen (769km-3 jam).

Hari pertama, mengunjungi salah satu pabrik nya SONY di kisarazu, Chiba. Salah satu produk pabrik ini adalah PlayStation3 yg baru keluar awal bulan ini. Selain itu ada juga TV & DVD player dll. Kita hanya dapat menyaksikan langsung sebagian proses pembuatan PS3. Konon PS1 dan PS2 juga diproduksi di sini.

Kunjungan ke 2 yaitu ke NHK Studio Park, di shibuya. Televisi Nasioanl Jepang ini memang memiliki gedung tersendiri buat para pengunjung. Yang menarik di sini yaitu teknologi gambar 3D tanpa kacamata khusus, tapi ini masih dalam tahap penelitian.

Hari ke dua, pergi mengunjungi pabrik NISSAN di Oppama. Yang ini benar2 mengesankan, produksinya sekitar 60 unit mobil per jam. Hampir semua di kerjakan robot. Dalam 1 line, bisa membuat 3 jenis mobil, salah satu nya Nissan Cube. Jadi robot ini bergerak fleksibel, sesuai dengan jenis mobil yg akan di buat. Pabrik ini memiliki sirkuit tersendiri buat ujicoba, dan memiliki pelabuhan pribadi untuk pengangkutan. Di pelabuhan nya berjejer mobil baru yg menunggu di angkut, saking banyaknya mirip ikan asin yg lagi di jemur he...he....kata guide nya sih, di dalam kapal mobil di isi berjejer dengan jarak antar mobilnya kiri-kanan 10 cm depan-belakang 30 cm. Diangkut satu2 oleh supir2 terlatih.

kunjungan ke dua yakni ke NTT docomo R&D exhibition hall di YRP (yokosuka research park). NTT docomo adalah salah perusahaan telekomunikasi jepang. Tempat pameran ini isinya teknologi komunikasi terbaru. Salah satu yg menarik yakni menyalakan lampu atau membuka mengunci pintu hanya dengan gerakan jari tangan.

Hari ke 3 ke Stasiun Pembangkit Listrik di Shinagawa Tokyo. Yang berkesan di sini, harga 1 sayap turbin katanya sama dengan harga 1 unit mobil mewah. Terus satu lagi, akhirnya ngerti juga, kenapa listrik di jepang itu stabil. Pake komputer dll, gak perlu stabilisator lagi.

Ceritanya gini :
Kebutuhan listrik berubah-ubah setiap waktu. Bisa karena suhu udara, atau musim. Beban yg berubah2 akan mempengaruhi supply tegangan dari stasiun pembangkit. Nah dari penjelasan bapak di situ, listrik yg masuk ke konsumen, adalah kiriman listrik dari berbagai pembangkit yg ada, baik nuklir, diesel, air, angin. Komposisinya di atur oleh stasiun kontrol (untuk tokyo, kontrolnya ada di shinbashi). pengaturan ini dilakukan secara realtime, saat kekurangan maka stasiun kontrol akan mengirim perintah ke stasiun pembangkit tertentu untuk memperbesar output. Biasanya ini akan di lakukan oleh pembangkit listrik tenaga diesel, karena lebih mudah mengubah output dibandingkan pembangkit jenis lain. Sebagian besar adalah kiriman dari PLTN (nuklir) sisa-nya dibagi2 ke pembangkit jenis lain.

Di lanjutkan main2 ke odaiba. Yg berkesan di sini, pameran Laptop SONY type G. benar2 ringan. gak sampe 1 kilogram, selain itu kekuatan bahan nya dll. Kabarnya sih akan di launch tahun depan. Terus, pulang nya pake kereta listrik Yurikamome, ini kereta monorel tanpa masinis.

Hari terkahir, kita berkunjung ke pabrik Toshiba di fuchu (tokyo). Produknya antara lain, kereta listrik (bagian penarik-nya). Ada juga elevator, elevator tercepat di dunia (milik taiwan) konon di buat di pabrik ini. Terus macam2 instalasi listrik arus kuat, kurang ngerti jadi liat2 doang.

Setelah seluruh rangkaian kegiatan selesai, kita di beri jam bebas pulang ke hachinohe paling lambat hari minggu. yah...seperti biasa main2 di tokyo lagi he..he..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

wa ja`alna minal ma`i kulla syai`in hayyin

Dan Kami ciptakan dari air segala sesuatu yang hidup." (Q.S. Al-Anbiya:30) Dalam kitab-kitab tafsir klasik, ayat tadi diartikan bahwa tanpa air semua akan mati kehausan. Tetapi di Jepang, Dr. Masaru Emoto dari Universitas Yokohama dengan tekun melakukan penelitian tentang perilaku air. Air murni dari mata air di Pulau Honshu didoakan secara agama Shinto, lalu didinginkan sampai -5oC di laboratorium, lantas difoto dengan mikroskop elektron dengan kamera kecepatan tinggi. Ternyata molekul air membentuk kristal segi enam yang indah. Percobaan diulangi dengan membacakan kata, "Arigato (terima kasih dalam bahasa Jepang)" di depan botol air tadi. Kristal kembali membentuk sangat indah. Lalu dicoba dengan menghadapkan tulisan huruf Jepang, "Arigato". Kristal membentuk dengan keindahan yang sama. Selanjutnya ditunjukkan kata "setan", kristal berbentuk buruk. Diputarkan musik Symphony Mozart, kristal muncul berbentuk bunga. Ketika musik heavy metal diperdengar

Bola kok Hitam Putih ya?

Pasti semua udah pada tau, gambar bola di samping ini adalah bola yg dipake di pertandingan sepak bola. Lho.....? kok bisa tau? padahal sama bulat nya dengan bola voli, basket dll. Ya iyalah.....hitam putih gitu. Konon sebelum tahun 60'an, bola ini umumnya berwarna coklat dan tidak bercorak. Sejak tahun 60'an, warna hitam putih dengan corak seperti gambar di atas mulai digunakan di eropa. Di FIFA World Cup tahun 1970 (meksiko), corak ini mulai digunakan. Penggunaan nya pun makin meluas dan akhirnya mendunia seperti sekarang. Kok warna nya hitam putih ya? Jaman itu, televisi umumnya masih yang "hitam putih", kalo warna bola nya putih semua, atau coklat semua, katanya "susah dilihat" or "kurang jelas". Untuk mengatasi hal ini akhir nya kombinasi hitam putih lah yg dipakai. (Begitu kata orang) NB : era 60-70 an berarti jaman nya "Pele". Kalo lihat cuplikan goal2 nya Pele di youtube, kadang bola nya putih polos, yg coklat juga ada. Tentu, yg

Blogstuff